Hana Menang Lomba (Lagi)
Rabu tanggal 22 Februari 2011 lalu anakku Hana kembali mengikiuti lomba Fashion Show dengan tema busana nusantara di SDIT Baitussalam. Awalnya bingung juga masalah kostum ini, busana apa ya yang sekiranya cocok dengan tema lomba tetapi tetap sesuai dengan syariat Islam ? (berhubung penyelenggara lomba adalah yayasan sekolah Islam terpadu). Sudah coba ke salon dekat rumah yang biasa menyewakan baju-baju adat untuk anak tapi kok kurang cocok. Untunglah setelah coba telpon mbak Nana, dapatlah pinjaman baju adat Bali.
Seminggu sebelum hari H aku sudah mulai mempersiapkan hiasan kepala dan pengepasan baju. Baju dan kain harus diperkecil agar pas dan praktis saat pemakaian. Terutama kain harus dirancang sepraktis dan senyaman mungkin saat dipakai mengingat Hana termasuk tipe anak yang tidak bisa diam dan sering ke toilet. Nggak kebayang gimana repotnya nanti jika tiba-tiba Hana ingin ke toilet padahal untuk make kainnya saja ribet minta ampun. Hiasan kepala juga harus ringan, nggak bikin pusing dan tetap menampilkan ciri khas Bali. Untuk hiasan kepala, aku bersyukur bisa membeli hiasan bunga imitasi berwarna emas dengan harga murah ( RP.15.000,- saja) di pasar Anyar. Jadi nggak usah repot bikin seperti yang telah kulakukan di lomba sebelumnya. Tidak lupa aku dan Mutia (kakak Hana) mulai melatih bagaimana cara berjalan dan bergaya di atas panggung.
Sehari sebelum lomba, tak dinyana kepala sekolah TK tempat Hana belajar tiba-tiba saja menelpon dan meminta kesediaanku untuk melatih teman-teman Hana yang akan mengikuti lomba fashion show juga. Kaget juga karena sebenarnya aku nggak punya pengetahuan dan pengalaman apa pun di dunia pamer busana. Kalau hanya melatih anak untuk selalu menatap ke depan, bergaya cute, tersenyum dan membangun semangat sih ....gampang saja kan...Jadilah aku siang itu, dengan terburu-buru meninggalkan semua pekerjaan di rumah....berangkat ke sekolah Hana untuk menjadi koreografer amatir dadakan....he he..
Hari Rabu , saking bersemangatnya Hana untuk ikut lomba, dia sudah terbangun dengan sendirinnya pukul 5 pagi. Padahal biasanya aku harus sedikit berteriak-teriak dulu membangunkan Hana untuk berangkat sekolah. Pukul 6 mulai proses make up dan pemakaian baju....dan setelah hanya sarapan dengan selembar roti tawar segera kami berangkat menuju sekolah. Berhubung si Bibi sudah lama tidak kerja karena sakit, maka rumah dibiarkan saja tanpa sempat lagi dirapikan. TK Pelangi tempat Hana bersekolah mengikutsertakan 12 murid kelas B dalam lomba, 4 murid di lomba fashion show dan sisanya 8 murid di lomba mewarnai. Kami semua berkumpul di sekolah dan kemudian bersama-sama menuju tempat lomba.
Sesampainya di tempat lomba, segera mendaftar ulang dan mengambil nomor peserta lomba. Lalu bersama Bu Endi (salah satu guru di TK Pelangi) mencari ruang kelas kosong untuk melatih kembali Hana dan teman-temannya. Latihan gladi resik perlu dilakukan dengan mempertimbangkan bentuk panggung yang seperti huruf T sedangkan anak-anak biasa berlatih dalam ruangan kelas yang berbentuk kotak. Terutama sekali kembali diingatkan untuk selalu tersenyum dan percaya diri.
Dari jumlah 40 peserta lomba fashion show, Hana mendapat nomor 39. Waduh, mulai timbul kekhawatiran Hana akan bosan, kepanasan atau pusing karena terlalu lama menunggu. Perutku juga terasa mulai mual seperti akan masuk angin. Setelah kutanya Hana, apakah merasa pusing dan mual ? ternyata dia juga merasakan hal yang sama. Mungkin sarapan roti kurang mengenyangkan bagi kami berdua. Untunglah di sekitar tempat lomba ada yang menjual nasi tutug oncom, nugget fiesta goreng dan teh hangat. Segera kami berdua makan dan alhamdulillah gejala masuk angin mulai hilang.
Saat di panggung, tiga teman Hana yang tampil terlebih dahulu bisa tampil relatif lebih baik dibandingkan dengan peserta lain yang tampil malu-malu. Tiba giliran Hana, seraya tersenyum dia berjalan maju dengan tangan kiri di pinggang dan tangan kanan mengembangkan kain. Entah mengapa di tengah jalan dia tetap mengembangkan kainnya namun tangan kiri melambai-lambai ke penonton. Aku sempat heran karena tak pernah melihat dia berlatih seperti itu, namun juga surprise melihat dia begitu rileks di atas panggung. Tiba di depan juri juga berputar dan berpose tanpa malu dan ragu. Tahukah saudara-saudara mengapa dia sejak awal melambai-lambaikan tangan sehingga tampak sangat rileks di panggung ?. Menurut Hana, dia melambai pada ibu guru dan teman-temannya yang menonton dari lantai 3 gedung di depan panggung. Ternyata pas Hana tampil, kebetulan teman-temannya peserta lomba mewarnai selesai ikut lomba dan menonton dari atas. Ha ha ha ha.....so lucky Hana, support dari teman-temannya membuatnya tampil bagus.
Sebagai hasilnya, anak-anak TK Pelangi berhasil memboyong 3 piala. Amazing, semuanya dari peserta lomba fashion show. Juara harapan 3 diperoleh Ikhsan, juara harapan satu oleh Ain dannnnn.....Hana sebagai juara satu. Sebagai hadiah, Hana ber hak atas piala dan uang Rp.300.000,-. Wow, selamat ya Hana....ternyata Hana bisa juga berani di atas panggung. Bagi hana yang punya sifat lebih pemalu dibandingkan kakaknya, piala ini sangat berarti. Seperti yang pernah Hana ucapkan dulu di awal naik kelas B " Ummi, mulai sekarang aku tidak mau malu-malu lagi " maka bagiku pribadi ini adalah hadiah dari semua upaya untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Jadi ketika ibu guru Endi meminta kerelaan kami orang tua Hana untuk membagi-bagi 2/3 dari uang hadiah pada semua teman-temannya peserta lomba, tentu saja kami tidak keberatan. Karena sesungguhnya tujuan mengikutsertakan Hana pada berbagai lomba bukanlah untuk mendapat piala atau hadiah tapi sebagai sarana untuk membangun kepercayaan diri anak.
Untuk mbak Nana yang telah berbaik hati meminjamkan kostum, untuk guru-guru TK Pelangi dan teman-teman Hana yang telah memberi dukungan, untuk Mutia (kakak baik) yang telah ikut mendo'akan dan rela ditinggal dan sarapan roti meises saja saat hari lomba......Makasih banyak ya....